Mutiara dari SMA Muhammadiyah Kota Serang, Sebuah Inspirasi .

Avatar admin
Mutiara dari SMA Muhammadiyah Kota Serang, Sebuah Inspirasi .

Mutiara dari SMA Muhammadiyah Kota Serang

Oleh: Endang Yusro ( (Kepala SMA Muhammadiyah Kota Serang)

Teman-teman dan beberapa dewan guru SMA Muhammadiyah Kota Serang memanggilnya dengan sebutan Paw, kepada siswa kelas XII ini. Nama aslinya adalah Siti Fauziah, salah satu siswa yang memiliki keunikan positif dari teman sekelas, satu sekolah bahkan dari sekolah lain sekalipun.

Keistimewaan yang dimiliki oleh seorang siswa di era Gen Z ini menginspirasi penulis untuk membuat sebuah catatan tentangnya. Kesempatan menulis siswa yang lahir pada awal dipenghujung tahun, tepatnya 9 Desember 2008 ini juga merupakan Kehendak Allah (Qadarullah).

Sebelumnya juga ada siswa (lelaki) yang menginspirasi untuk bahan catatan karena adanya beberapa persamaan, namun entah mengapa kelingan itu hingga kini belum terwujud. Yang jelas itu merupakan Rahasia Allah yang tidak bisa digali hanya oleh panca indera.

Siti Fauziah yang beralamat di  Cipocok Jaya, Kota Serang ini punya hobi main badminton. Pernah menjadi juara 3 Tingkat Madrasah Kecamatan Cipocok Jaya yang dilaksanakan oleh Kemenag Kota Serang.

Saat penulis kepada siswa yang bercita-cita menjadi dokter tentang kesenangannya dengan olahraga badminton, karena menurutnya badminton memberikan manfaat fisik, mental, dan sosial yang beragam. Selain itu, badminton juga mudah dipelajari dan menyenangkan, sehingga baginya tertarik untuk bermain.

Lebih jauh mengenai manfaat mental dari bulu tangkis menurutnya dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan karena dapat meningkatkan endorfin, hormon. Jawaban ilmiahnya membuat penulis hanyut dalam kekaguman.

Kemudian saat penulis menanyakan manfaat lain dari olahraga badminton, menurutnya badminton meningkatkan kepercayaan diri. Mengikutinya permainan atau pertandingan bulu tangkis dapat meningkatkan rasa percaya diri anak-anak untuk meraih kemenangan.

Keinginannya untuk menjadi dokter, membuat anak dari pasangan ayah yang bernama Kaerudin dan ibu  bernama Dede Kurniasih tekun dalam belajar.

Berdasarkan pengamatan penulis kehadirannya di sekolah hampir dipastikan tidak pernah absen. Kehadirannya tidak hanya di setiap hari efektif, bahkan lebih awal dari teman-temannya bahkan dari dewan guru.

Berdasarkan pengamatan, Fauziah selalu bergantian urutan kedatangan dengan penulis antara ke-2 dan ke-3 setelah petugas kebersihan yang pastinya.

Jika penulis datang ke-2 setelah OB, maka sudah dipastikan Fauziah mengikuti setelahnya. Begitu pula sebaliknya. Jadi kami saling bergandengan.

Ayahnya yang hanya buruh harian lepas tidak menyurutkan semangatnya untuk meraih cita-citanya. Di samping semangat belajar, bintang kelas ini tidak ketinggalan shalat dhuha.

Ketika penulis yang sengaja datang lebih awal untuk menemani tadarus (mengaji Alquran) para siswa di pagi hari untuk mengawali KBM, menanyakan apakah sudah shalat dhuha, Fauziah jika tidak berjalan selalu menjawab sudah di rumah.

Menurutnya shalat sunah itu, terlebih bagi seorang wanita lebih utama dilakukan di rumah. “Shalat yang paling utama adalah di rumah kalian kecuali shalat maktubah (shalat fardhu),’” (HR Bukhari dan Tirmidzi).

Lalu sambil menunggu teman-temannya datang, penulis memintanya untuk menyiapkan mushaf yang akan digunakan untuk bertadarus. Setelah itu menanyakan tentang kabar keluarga sambil mengingatkan agar jangan bosan untuk muraja’ah (mengulang hafalan Alquran).

Ada beberapa siswa SMA Muhammadiyah Kota Serang yang memang dari awal sudah punya hafalan Alquran beberapa juz karena dari latar belakang pesantren sehingga ketika di SMA tinggal meneruskan atau merapihkan bacaan tajwid dan makhrajul hurufnya.

Ibu Dra. Ekon Furqonah adalah guru ISMUBA salah satu kurikulum di Muhammadiyah,  yaitu Al-Islam, Kemuhammadiyahan, Bahasa Arab yang rajin membetulkan bacaan Alquran kepada para siswanya yang terdengar bacaannya tidak sesuai dengan tajwid dan makhrajul huruf.

Alhamdulillah, penulis senang mendengar bacaan tajwid dan makhraj yang diucapkan oleh Fauziah. Ada doa yang terpanjat untuknya, semoga menjadi wanita shalihah dan mencapai apa yang dicita-citakannya.

Semoga Fauziah kelak dapat mengangkat derajat keluarganya. Seorang anak yang tegar, semangat tidak menunjukkan kekurangannya.

Tidak menunjukkan kelemahan, dia terus bersekolah padahal ongkos perjalanan dari rumah ke sekolah PP tidak kurang dari Rp. 20.000,- Jika membayangkan penghasilan ayahnya yang seorang buruh lepas harian sangat tidak realistis.

Namun ternyata Allah Maha Bijaksana, Allah menolong hambanya yang ikhlas menuntut ilmu. Semangatnya melebihi teman-teman dan guru-gurunya.

Fauziah, Bapak Kaerudin dan Ibu Dede Kurniasih salam takzim dari kami, Kepala Sekolah dan Dewan Guru SMA Muhammadiyah atas loyalitas dan kebesaran hati yang ditujukan kepada kami. Semoga Karunia dan Rahmat-Nya tercurah bagi sang anak, ayah dan ibu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Paling Populer

Kategori

Paling Populer